Opini

Harapan parmas di wilayah “cemas”

oleh Nunung Nurazizah

KPU Kabupaten Pandeglang

Divisi Keuangan, Umum, dan Logistik

 

Profil Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang berada di ujung barat Pulau Jawa dan merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Provinsi banten. Penduduk Pandeglang mayoritas suku sunda dan ada sebagian kecil suku Jawa. Jenis pekerjaan penduduk Pandeglang adalah bertani, berladang, nelayan, dan pedagang kecil menengah. 

Wilayah Pandeglang terhampar memanjang dari utara hingga selatan . Bagian utara didominasi dengan pegunungan, dataran tinggi dan tebing-tebing dengan kontur labil akan bercana gempa bumi dan longsor. Sedangkan dibagian selatan didominasi dataran rendah serta pesisir pantai yang landai. Selain itu Pandeglang selatan juga dilintasi aliran sungai-sungai yang dangkal dan bermuara di dekat pemukiman. Kondisi tersebut mengakibatkan Pandeglang selatan kerap diterpa bencana banjir rob dan luapan sungai saat musim hujan. 

Selain banjir, Pandeglang terancam dengan gempa tektonik akibat erupsi anak gunung Krakatau yang terus aktif memuntahkan isi perutnya setiap waktu. Tahun 2022 anak gunung Krakatau bahkan sempat dua kali meletus sehingga pemerintah menerapkan situasi darurat. Letusan ini selalu menjadi ancaman keselamatan yang tampak tapi jarang disadari warga setempat.  

Catatan Pemilu dan pilkada di pandeglang selatan

Pandeglang selatan selalu menjadi perhatian dalam setiap pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada, mengingat lebih dari lima puluh persen pemilih berdomisili disana. Selain itu potensi bencana banjir yang terjadi setiap tahun mengakibatkan situasi siaga setiap datangnya musim penghujan.

Gempa dan gelombang tsunami pada Desember tahun 2018 terjadi saat persiapan Pemilu 2019 sedang di laksanakan KPU Pandeglang. Becana ini cukup mengguncang pulau Jawa  dan menjadi perhatian banyak pihak karena jumlah korban yang sangat banyak saat itu.Banyaknya jumlah korban dan warga yang berpindah untuk mengungsi menyebabkan berubahnya peta daftar pemilih secara besar-besaran. Konsekuensinya berimbas pada lokasi TPS didaerah terimbas bencana, jumlah pemilih pada tiap TPS yang berkurang atau bertambah, hingga hilangnya dokumen kependudukan yang mengakibatkan pengulangan perbaikan daftar pemilih berkali-kali.

Pada Pilkada 2020, KPU Pandeglang kembali berhadapan dengan bencana banjir di Sembilan kecamatan yang terbagi pada beberapa kategori ringan, sedang dan parah. Kondisi tersebut mengakibatkan terkendalanya distribusi logistik karena medan yang sulit diakses kendaraan roda empat maupun roda dua. Akibat lainnya adalah sejumlah TPS direlokasi ke tempat baru untuk pengamanan logistik dan memberikan akses pada pemilih ke TPS. 

Pemilu 2024

Pemilu serentak tahun 2024 yang diagendakan pada tanggal 14 Februari memerlukan persiapan yang matang baik dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun dari Penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU, PPK, PPS, dan KPPS; mengingat pada bulan tersebut diprediksi curah hujan masih sangat tinggi. KPU Pandeglang harus bersiap dengan resiko jalur yang tertutup banjir rob atau terjal dan curam, distribusi logistik non kendaraan, dan kondisi TPS yang tidak nyaman karena genangan air.

Tapi dari berbagai resiko yang diakibatkan oleh banjir tersebut yang paling mengkuatirkan adalah minimnya kehadiran pemilih di TPS. Berkurangnya jumlah pemilih yang hadir di TPS akan berkonsekuensi langsung  pada menurunnya tingkat Partisipasi pemilu yang ditargetkan KPU Pandeglang diangka 80%. Hal ini pastinya akan berpotensi pada anggapan bahwa pemilu gagal melegitimasi kepercayaan pemilih terhadap penanganan bencana didaerah.

Meski dalam catatan Pemilu dan Pilkada sebelumnya wilayah selatan selalu meraih partisipasi masyarakat cukup tinggi, tapi KPU Pandeglang tidak boleh lengah akan potensi ancaman menurunya partisipasi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah diprediksi sebelumnya. Hal paling utama adalah koordinasi dengan Bawaslu dan pemerintah daerah, kecamatan, Desa atau kelurahan akan potensi bencana pada saat pemungutan suara. Berikutnya menyusun strategi pengamanan bersama Kepolisian, TNI, BPBD, dan lain sebagainya untuk penanganan logistik dan evakuasi TPS dari wilayah bencana.

Karakter Pemilih di Pandeglang Selatan

Warga yang tinggal di wilayah selatan merupakan masyarakat tradisional yang masih menjunjung norma-norma tradisi dengan baik. Sikap rukun dan saling menghargai antar sesama masih diterapkan dalam aktivitas sehari-harinya. Ketokohan dan keilmuan menjadi simbol pemersatu masyarakat yang lekat dengan kultur islam. Ada banyak kategori tokoh pada masyarakat tradisional ini, diantaranya Kepala Desa, aparatur desa, guru atau ustadz, ASN, dan lain-lain.

Untuk itu KPU Pandeglang harus bisa menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan para tokoh tersebut untuk mengajak dan menjadikan mereka agen informasi kepemiluan yang akan menyampaikan kembali kepada warganya. Tokoh tersebut juga ada menjadi penetralisir isu-isu yang berkembang dimasyarakat seperti kabar hoax, kampanye hitam, konten-konten provokasi, dan lain sebagainya. 

Masyarakat dengan karakter ini sedikit memudahkan KPU pandeglang dalam meyakinkan bahwa Pemilu akan dilaksanakan dengan aman, damai dan sukses. Sehingga warga masyarakat bersedia datang ke TPS tanpa paksaan untuk menyampaikan pilihannya. Dengan demikian partisipasi masyarakat dapat diraih sesuai target KPU Pandeglang.

Pandeglang, Oktober 2024

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 654 kali